Senin, 03 Juli 2017

Sejarah Craniosacral

Sejarah Terapi Kraniosakral​

Pada tahun 1970, ketika membantu suatu prosedur pembedahan pada bagian leher, Dr. John E. Upledger yang juga seorang osteopati mulai mengamati adanya gerakan yang berirama, yang nantinya akan diidentifikasikan sebagai sistem kraniosakral. Namun tidak ada rekan seprofesi maupun buku wajib kedokteran saat itu yang bisa menjelaskan penemuannya.

Dengan rasa ingin tahu yang makin memuncak, Dr.Upledger memulai kegiatan penelitiannya dengan dasar laporan hasil kerja Dr. William Sutherland, pelopor ostepati kranial (cranial osteopathy). Sejak awal tahun 1900-an, selama 20 tahun lebih Dr. Sutherland telah mengeksplorasi pemikiran, bahwa tulang-tulang tengkorak terstruktur sedemikian rupa sehingga memungkinkan adanya pergerakan.

Teori ini selalu memicu kontroversi di kalangan ilmuwan dan masyarakat kedokteran. Namun Dr. Upledger akhirnya bisa memastikan secara ilmiah adanya gerakan tulang kranial. Dari tahun 1975-1983, ia bekerja sebagai peneliti klinis dan profesor di Departemen Biomekanika di universitas negara, biofisika, dan bioengineering melakukan riset dan percobaan. Hasilnya tidak hanya mengkonfirmasikan teori Dr. Sutherland, tapi juga mengarah pada penjelasan mengenai mekanisme di balik gerakan kranial, yakni sistem kraniosakral. Hasil kerja Dr. Upledger inilah yang akhirnya berkembang menjadi Terapi Kraniosakral. Prinsip-prinsip Terapi Kraniosakral selanjutnya juga digunakan dan dikembangkan untuk menghilangkan efek trauma pada tubuh dan pikiran pada proses terapi yang disebut Somato Emotional Release (SER).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar