Senin, 03 Juli 2017

Listrik dan Syaraf


Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi reflek ketika tangan tersulut api?, bagaimana kita melihat, mendengar dan lain sebagainya? mungkin jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini akan membahas tentang sistem saraf.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
[7/3, 9:28 PM] ‪+62 822-1119-0538‬: Benarkah syaraf kepala sama halnya dengan media jalur listrik disebut negatif dan positif...jika benar.. Apakah ada kemungkinan jalur positif dan negatif tersebut bisa saling bersentuhan...jika ia .apakah dampak yg akan timbul


Salah satu aktivitas otak yang paling dominan adalah munculnya sinyal-sinyal listrik. Setiap kali berpikir, otak bakal menghasikan sinyal-sinyal listrik. Bahkan sedang santai pun menghasilkan sinyal-sinyal listrik. Apalagi sedang tegang dan stress. Sinyal itu dihasilkan oleh sel-sel yang jumlahnya sekitar 100 miliar di dalam otak kita. Jadi, sebanyak bintang-bintang di sebuah galaksi.

Kalau kita lihat dalam kegelapan, miliaran sel itu memang seperti bintang-bintang yang sedang berkedip-kedip di angkasa. Setiap kali sel itu aktif, dia bakal berkedip menghasilkan sinyal listrik. Jika ada sekelompok sel yang aktif, maka sekelompok sel di bagian otak itu bakal menyala. Di sana dihasilkan gelombang dengan energi tertentu. Bahkan bisa dideteksi dari luar batok kepala dengan menggunakan alat pengukur gelombang otak, EEG atau MEG.

Dari aktifnya program-program yang tersimpan di inti sel otak. Setiap saat di otak kita muncul stimulasi-stimulasi yang menyebabkan aktifnya bagian otak tertentu. Misalnya, kita melihat mobil. Maka, bayangan mobil itu akan tertangkap oleh sel-sel retina mata kita, dan kemudian diubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang dikirim ke otak kita. Sinyal-sinyal kiriman retina mata itu bakal mengaktifkan sejumlah sel yang bertanggung jawab terhadap proses penglihatan tersebut.

Demikian pula ketika kita membaui sesuatu. Aroma yang tertangkap oleh ujung-ujung saraf penciuman kita bakal dikirim sebagai sinyal-sinyal ke otak. Dan sinyal-sinyal itu lantas mengaktifkan sel-sel untuk membangkitkan sinyal-sinyal berikutnya. Bahkan dalam keadaan tidur, otak kita masih mengirimkan sinyal-sinyal untuk mengatur denyut jantung, pernafasan, suhu tubuh, hormon-hormon pertumbuhan, dan lain sebagainya.

Otak adalah generator sinyal-sinyal listrik yang saling terangkai menjadi kode-kode kehidupan. Jika kode-kode itu padam, maka orangnya pun meninggal. Karena, sudah tidak ada lagi aktivitas kelistrikan di sel otaknya. Berarti tidak ada lagi perintah-perintah untuk mempertahankan kehidupan.

Tidak hanya berhenti di otak, sinyal-sinyal listrik itu merambat ke mana-mana ke seluruh tubuh, lewat komando otak. Menghasilkan gerakan-gerakan atau perintah lain untuk kelangsungan hidup badan kita. Gerakan sinyal listrik tersebut memiliki kecepatan sekitar 120 m per detik. Jalur yang dilaluinya adalah ‘kabel-kabel’ saraf yang menyebar dalam sistem yang sangat kompleks.

Pengukuran kelistrikan saraf ini bisa dilakukan dengan menggunakan alat (ENG) dan menghasilkan data kelistrikan yang disebut Elektro Neuro Gram. Sedangkan untuk pengukuran kelistrikan otak menghasilkan data berupa Elektro Ensefalogram (EEG)

Aktivitas Listrik Jantung

Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yang dihantarkan sepanjang membrane sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi secara ritmik akibat adanya impuls listrik yang dibangkitkan oleh jantung sendiri: suatukemampuan yang disebut autorhytmicity. Sifat ini dimiliki oleh sel khusus ototjantung. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung, yaitu: sel kontraktil dan selotoritmik. Sel kontraktil melakukan kerja mekanis, yaitu memompa dan sel otoritmikmengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat yang mantap. Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel ini memperlihatkan aktivitas pacemaker (picu jantung), berupa depolarisasi lambat yang diikuti oleh potensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. Dengan demikian, potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke seluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar