Senin, 03 Juli 2017

ACL

Rekonstruksi Kerusakan Anterior Cruciate Ligament (ACL) dengan Arthroskopi
Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament(ACL)Rumah Sakit Mitra Kemayoran
Anterior cruciate ligament (ACL) adalah jaringan pada sendi lutut yang menghubungkan tulang tibia (tungkai bawah) dengan tulang femur (paha). Ligamen ini yang mencegah terjadinya pergeseran tulang tibia sewaktu kita beraktifitas. Ligamen ini sangat kuat dan terletak pada bagian tengah sendi lutut dan menyilang dibagian depan. Fungsi ligamen ini untuk menstabilkan sendi lutut pada gerakan translasi (gerakan depan dan belakang) dan rotasi (gerakan berputar).

arthroscopyAnterior cruciate ligament (ACL) sering mengalami cedera pada olahraga lari, lompat dengan gerakan berputar (pivot) dan berbelok yang tiba-tiba pada lutut seperti sepakbola, volley, basket. Anterior cruciate ligament (ACL) juga dapat mengalami cedera pada waktu jatuh dengan tungkai bawah (tibia) terdorong kebelakang terhadap tulang paha (femur) seperti pada waktu jatuh akibat tackle pada sepak bola dan kecelakaan lalulintas. Sebab lain adalah lompatan dengan lutut lurus yang berlebihan (hiperekstensi)
Derajat kerusakan ACL ini tergantung posisi lutut, arah dan besar kekuatan benturan pada lutut waktu cedera.
Cedera pada Anterior cruciate ligament (ACL) sering terjadi pada usia antara 15-25 terutama yang aktif berolahraga dan wanita lebih sering dibanding pria.
Kerusakan yang timbul akibat cedera ACL pada 40% kasus sering disertai dengan kerusakan satu atau kedua meniscus.

Sekilas Anatomi Lutut
Lutut terdiri dari 3 buah tulang yaitu tulang paha (femur), tungkai bawah (tibia) dan tempurung lutut (patella). Tulang ini dilindungi oleh tulang rawan yang sangat licin dan lembut disebut cartilage sehingga dapat bergerak lancar tanpa hambatan. Pada arthritis kerusakan terjadi pada tulang rawan ini.

Ligamen

Ligamen merupakan jaringan ikat yang kuat sebagai pengikat 2 tulang dan menstabilkan lutut. Didalam lutut terdapat 2 buah ligamen utama, yaitu:

The anterior cruciate ligament (ACL)
The posterior cruciate ligament (PCL)
Keduanya berjalan melintang ditengah lutut (disebut cruciate) mengontrol gerakan kedepan dan belakang lutut. ACL terutama mengontrol gerakan berlebihan kearah depan (translasi)serta rotasi lutut, sehingga sering mengalami cedera pada gerakan rotasi yang berlebihan.

2 Ligamen utama lain diluar lutut adalah medial collateral ligament (MCL) dan lateral collateral ligament (LCL) pada bagian dalam dan luar lutut. Kedua ligamen ini berfungsi menstabilkan lutut pada gerakan menyamping (sideway).

Meniscus

Meniscus merupakan struktur seperti bulan sabit diantara tulang paha dan tibia berjumlah 2 buah pada bagian dalam dan luar, dinamakan medial meniscus dan lateral meniscus.

Kedua meniscus berfungsi sebagai shock absorber dalam lutut dan menyebarkan tekanan sewaktu terkena beban.

Meniscus dapat robek pada gerakan rotasi yang berlebih pada lutut, sehingga sering robek bersama-sama ACL.
Gejala Kerusakan ACL
Gejala awal berupa nyeri langsung saat cedera disertai suara dari lutut akibat putusnya ligament dan timbul bengkak yang terjadi beberapa waktu setelah cedera.

Setelah nyeri dan bengkak berkurang lutut terasa tidak stabil (giving way) dan seperti seakan lutut lepas (loose). Pasien merasa berjalan melayang seperti menggunakan sepatu roda karena perasaan tidak stabil pada lutut.
Diagnosa Kerusakan ACL
Kerusakan ACL ditegakkan berdasarkan :
• Pemeriksaan Dokter Bedah Orthopedi
• Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Riwayat penyakit sangat penting untuk diketahui meliputi
• Kapan dan bagaimana cedera yang terjadi, untuk juga mengetahui kemungkinan cedera struktur lain didalam lutut.
• Ketidakstabilan lutut yang terjadi dan gerakan apa yang dapat menimbulkannya
Pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter sangat penting dan dapat mengetahui secara pasti cedera apa saja yang terjadi pada lutut.
Pemeriksaan khusus yang simple dan sering dilakukan, dengan lutut ditekuk 30o tungkai bawah ditarik dan timbul gerakan yang berlebihan pada lutut dengan cedera ACL dibandingkan lutut yang normal disebut Lachman test. Juga dapat dilakukan pada lutut yang ditekuk 90o (anterior drawer sign) atau pemeriksaan lain yang lebih kompleks dengan gerakan lutut rotasi dan ditekuk (pivot shift test).
Setelah pemeriksaan fisik ini dokter dapat menegakkan dignosa adanya kerusakan ACL. Pemeriksaan lain dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan struktur lain lutut yang timbul bersamaan kerusakan ACLPemeriksaan X ray
Cedera lutut memerlukan X ray untuk mengetahui kemungkinan adanya kerusakan tulang pada tempat menempelnya ligament. Adanya tulang yang lepas dapat terlihat pada pemeriksaan x ray ini.
Magnetic resonance imaging (MRI)
Magnetic resonance imaging (MRI) adalah pemeriksaan non invasive yang sangat berguna untuk memperlihatkan struktur lutut dengan sangat baik. Pemeriksaan dapat memperlihatkan selain kerusakan ACL juga kerusakan ligament lain dan meniscus.
APA YANG DAPAT DILAKUKAN PADA CEDERA ACL
SEGERA SETELAH CEDERA
Tujuan pengobatan awal ini adalah untuk mengurangi nyeri dan bengkak yang terjadi, selanjutnya untuk regain gerakan lutut dan kekuatan otot lutut. Walaupun tindakan operasi nantinya akan dilakukan pengobatan awal ini sangat penting untuk mengurangi komplikasi yang mungkin timbul setelah operasi.
Tindakan yang harus dilakukan (disingkat R.I.C.E)
• Rest – lutut diistirahatkan dengan tidak digunakan untuk berjalan dahulu sampai bengkak hilang
• Ice – Lakukan kompres dengan es atau air dingin untuk mengurangi bengkak dan nyeri
• Compression – Lakukan balutan dengan compression bandage (elastic verband) untuk mengurangi bengkak
• Elevation – Berbaring dengan tungkai ditinggikan untuk mengurangi bengkak.
TINDAKAN OPERATIF
Kerusakan ACL hanya dapat diperbaiki dengan menggantinya menggunakan tendon yang berasal dari bagian lain tubuh. Gold standar rekonstruksi ACL adalah dengan menggunakan tehnik arthroskopi. Tendon yang digunakan berasal dari tubuh sendiri (Autograf), yang sering digunakan adalah ligament patella dan harmstring. Dibandingkan operasi konvensional dengan sayatan yang besar, arthroskopi lebih superior, karena:
• Mudah melihat dengan jelas bagian dalam lutut
• Sayatan kecil sehingga kesakitan yang diderita pasien lebih ringan
• Pada saat yang sama dapat melihat dan menanggulangi kerusakan struktur lain lutut yang cedera
• Resiko lebih rendah
• Rehabilitasi lebih cepatPERSIAPAN OPERASI
Tergantung usia persiapan operasi meliputi pemeriksaan darah, urine rutin, thorax photo dan EKG.
Program rehabilitasi post operasi dan persiapan brace (alat bantu) didiskusikan sebelum operasi dilakukan.
Anastesi biasanya dengan spinal anastesi (regional anastesi) berupa suntikan anastesi di tulang belakang.RECOVERY SETELAH REKONSTRUKSI ACL.Pasien dirawat biasanya semalam di rumah sakit. Untuk mobilisasi pasien dapat langsung berjalan dengan menggunakan tongkat. Kontrol luka operasi dilakukan seminggu sekali selama 2 minggu. Tongkat tidak digunakan lagi setelah 2 minggu.
Brace digunakan oleh pasien sampai dengan 2-3 bulan. Sejak awal pasien dapat menginjakan kakinya untuk berjalan, bulan pertama dengan lutut tetap lurus (straight) kemudian bulan kedua tetap menggunakan brace dengan lutut bisa ditekuk 90o. Pada waktu berbaring brace dilepas dan lutut dilatih untuk ditekuk.
Berjalan tanpa brace dapat dilakukan 2-3 bulan setelah operasi. Jalan cepat dan naik turun tangga dilakukan setelah 3 bulan. Jogging dapat mulai dilakukan setelah 4 bulan dan olahraga seperti volley, sepakbola dilakukan setelah 6 bulan.
Pada atlet professional 90% dapat kembali berprestasi seperti sediakala dan pada level sebelum cedera sehingga pada orang awam tidak ada masalah untuk aktifitas setelah operasi.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin timbul meliputi infeksi, kekakuan pasca operasi, nyeri pasca operasi. Jarang komplikasi yang sifatnya fatal sehingga disebut sebagai operasi dengan ‘economical risk factor’.
Dr. Roy Edwards, SpOT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar