Rabu, 04 November 2015

Sakit Leher

Menelisik Leher Sakit
  
Pernahkah leher Anda terasa kaku sehingga sulit digerakkan? Kondisi ini disebut tortikolis. Umumnya tortikolis dialami orang-orang pada usia lanjut. Leher kaku bisa merupakan kondisi yang tidak serius, atau sebaliknya, merupakan gejala dari penyakit serius yang tidak boleh diabaikan.

Secara umum, rasa kaku atau bahkan nyeri di leher terjadi di area kepala hingga bahu. Bagian-bagiannya meliputi:

Otot dan ligamen leher yang mengikat tulang leher menjadi satu.
Bantalan (diskus) yang memisahkan satu tulang belakang dengan tulang belakang lainnya yang menyerap tekanan dari goncangan gerakan.
Tulang dan sendi tulang belakang leher.

Untuk mengetahui apakah leher kaku yang Anda alami adalah kondisi serius atau bukan, simak perbedaannya berikut ini.

Kondisi Tidak Serius

Pada kondisi yang tidak serius, leher kaku disebabkan oleh ketegangan minor pada jaringan lunak leher.

Ketegangan tersebut dapat terjadi jika Anda.Menggerakkan leher secara tiba-tiba yang membuat otot dan ligamen leher mengalami cedera.
Stres juga dapat memicu ketegangan pada otot yang bermula dari bagian belakang kepala, menjalar ke bagian belakang bahu.
Menggunakan komputer untuk waktu yang lama dengan posisi duduk yang buruk.
Membawa beban yang berat dan tidak seimbang.
Tidur dengan posisi yang janggal dan tidak nyaman.
Postur tubuh yang buruk.
Tortikolis akut umumnya akan sembuh dalam waktu 24-48 jam, tetapi kadang-kadang dapat berlanjut hingga seminggu. Tortikolis dapat ditangani dengan beberapa cara berikut ini.

Tidur menggunakan bantal yang rendah dengan posisi tidur yang baik.
Untuk mengurangi rasa sakit, kompres dengan air dingin pada 2-3 hari pertama kondisi leher kaku. Setelah itu, ganti dengan kompres air hangat.
Lakukan gerakan leher secara perlahan-lahan, seperti menunduk, mendongak, tengok sisi kanan dan kiri, serta gerakan memutar dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
Gunakan gel pereda rasa sakit seperti ibuprofen gel. Penggunaan gel lebih disarankan daripada mengonsumsi obat dalam bentuk tablet. Pakailah sesuai petunjuk penggunaan obat.
Jika setelah mencoba mengobati leher kaku di rumah tidak ada tanda membaik atau malah bertambah parah, periksakan kondisi Anda ke Therapist Anda untuk mendapatkan penanganan yang lebih sesuai dengan penyebabnya.

Kondisi Serius

Leher kaku dapat menjadi kondisi serius jika berkepanjangan dan disertai dengan gejala-gejala lain seperti berikut:

Demam tinggi.
Berat badan menurun drastis.
Menurunnya fungsi koordinasi syaraf, seperti sulit berjalan.
Buang air terus-menerus.
Pada kondisi serius, leher kaku dapat disebabkan oleh penyakit seperti:

Meningitis

Meningitis merupakan radang pada selaput (meninges) otak dan saraf tulang belakang akibat infeksi jamur dan bakteri. Beberapa gejalanya dapat berupa:

Leher kaku.
Demam secara tiba-tiba.
Sulit konsentrasi.
Mual dan muntah.
Nafsu makan menurun.
Sensitif terhadap cahaya.
Cepat mengantuk.
Untuk memastikan diagnosis, perlu dilakukan pemeriksaan yang mencakup tes darah, cairan serebrospinal, dan pemeriksaan dengan X-ray atau CT scan.

Arthritis (artritis)
Arthritis adalah peradangan pada sendi yang mengakibatkan kerusakan pada lapisan cartilage. Lapisan ini memungkinkan kita bergerak tanpa rasa sakit di persendian. Jenis arthritis yang bisa berdampak pada leher adalah rheumatoid arthritis dan cervical spondylosis atau osteoartritis pada leher.

Cervical spondylosis merupakan masalah osteoartritis yang terjadi di leher, terutama berkaitan dengan ligamen dan bantalan (diskus). Kondisi ini umumnya menyerang orang lanjut usia. Gejala-gejalanya dapat berupa:

Leher kaku dan nyeri, terkadang ada suara retak atau “klik” pada leher.
Kejang pada otot leher.
Sakit kepala.
Sensasi kesemutan dan kelemahan lengan atau kaki.
Gangguan keseimbangan akibat lengan, tangan, dan kaki melemah.
Sulit tidur dan merasa kelelahan.
Cara penanganannya bisa dengan terapi fisik dan penggunaan obat anti peradangan yang diresepkan oleh dokter.

Rheumatoid arthritis atau artritis reumatoid adalah peradangan kronis pada sendi kecil yang mengakibatkan penipisan tulang dan perubahan bentuk sendi. Peradangan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru menyerang tubuh, sehingga selain menyerang persendian juga dapat menyerang kulit, mata, paru-paru, dan jantung. Gejalanya antara lain:

Pada pagi hari merasakan kaku dan nyeri pada persendian, bisa termasuk kaku leher.
Demam.
Persendian bengkak.
Kelelahan dan berat badan yang menurun.
Tangani dengan istirahat yang cukup, terutama ketika merasakan sakit. Penggunaan obat anti peradangan dan penghambat kerusakan sendi harus disesuaikan dengan resep dokter. Jika diperlukan, operasi bisa dilakukan untuk memperbaiki kerusakan sendi atau otot.

Jika Anda mengalami leher kaku berkepanjangan, terlebih ketika disertai gejala lain, sebaiknya segera periksakan ke therapist Anda untuk mendapat diagnosis lengkap dan pertolongan yang dibutuhkan.

Untuk info Terapi Herbal hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:
http://alodokter.com


Label :
Leher Kaku, arthritis, arthritis, tortikolis, Cervical spondylosis, Meningitis, Verri JP MA, Thera Afiat, Ligamen, Bantalan, Diskus, Kelapa Gading, Rheumatoid arthritis, Artritis rheumatoid,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar