Kamis, 04 Juni 2015

Nyeri Leher

Leher Nyeri

Leher sebenarnya adalah anggota tubuh yang memiliki tugas yang sangat berat, yaitu mempertahankan posisi kepala agar tetap tegak. Posisi saat bekerja dengan duduk di depan komputer atau posisi kerja dengan duduk melengkung ke meja akan membuat tugas leher menjadi semakin berat. Kebiasaan-kebiasaan tersebut merupakan sumber terjadinya gangguan nyeri dan rasa sakit pada anggota badan bagian atas, khususnya leher.

Sakit pada leher (tengeng) umumnya dikeluhkan oleh banyak orang akibat salah dalam posisi tidur, sehingga otot mengalami kontraksi atau pemendekan dalam waktu lama dan terus-menerus. Otot pun akan mengalami spasme (kaku) yang mungkin terjadi bila tidur tanpa berubah posisi kurang lebih selama dua jam. Orang normal yang tidur miring secara otomatis akan mengubah posisi setiap sekitar dua jam. Tetapi jika orang itu dalam keadaan capek, pergerakan posisi baru dilakukan setiap empat jam sekali. Akhirnya ketika bangun tiba-tiba leher sangat sakit saat untuk menoleh ke kanan maupun ke kiri atau dalam bahasa medis disebut dengan tortikolis.

Ada perbedaan antara nyeri leher dan tengeng. Nyeri leher yang terjadi pada leher bagian belakang penyebabnya cenderung tidak jelas, biasanya terjadi melalui proses yang lama kemudian merasakan sakit yang memuncak sebagai akibat dari aktivitas yang membuat leher lelah. Sedangkan tengeng paling sering terjadi akibat posisi tidur yang salah, yang  biasanya mengakibatkan kesulitan menoleh ke kiri atau ke kanan dan itu terjadi biasanya dalam waktu beberapa hari saja. Aktivitas sehari-hari yang membuat leher bekerja keras tanpa disadari sebenarnya menjadi pemicu terjadinya nyeri leher.

Strain (kejang) otot adalah penyebab nyeri pada leher yang terjadi akibat pemakaian otot leher yang berlebihan. Sebagai contoh, duduk membungkuk berjam-jam saat menyetir mobil, sering memicu terjadinya strain otot. Otot-otot leher, terutama di bagian sisi belakang, menjadi fatique (lelah) dan bahkan strain. Faktor usia juga menjadi penyebab terjadinya nyeri leher, seperti halnya semua persendian di tubuh, persendian leher juga cenderung mengalami kemunduran seiring usia.

Nyeri leher yang timbul umumnya akibat adanya pengapuran pada tulang leher. Akibat pengapuran ini menyebabkan terjadinya penyempitan pada lubang tempat keluarnya saraf-saraf tepi (saraf spinalis) yang terdapat di tulang belakang leher tersebut. Hasilnya keluhan nyeri pada leher, kadang juga dirasakan nyeri yang menjalar ke bahu atau lengan akan terasa, namun tergantung jenis saraf yang terjepit.

Seiring bertambahnya usia, pembantalan pada diskus di antara tulang belakang akan mengering, sehingga mempersempit ruang di dalam kolum spinal, tempat di mana syaraf-syaraf menjulur keluar. Diskus pada leher juga dapat mengalami herniasi yaitu materi gelatin di dalam diskus mengalami protrusi (penonjolan) melewati penutup diskus yang keras. Jika hal ini terjadi daerah dekatnya syaraf-syaraf dapat menjadi teriritasi. Jaringan lunak dan tulang lainnya yang tumbuh juga dapat menekan syaraf di tempat mereka keluar dari spinal cord, dan menyebabkan nyeri. Jika nyeri leher sudah menjalar hingga mengganggu syaraf-syaraf, hal terburuk yang dapat terjadi adalah kelumpuhan pada bahu hingga lengan.

Pemakaian obat sebagai penyembuh nyeri sendi atau lainnya sebenarnya tidak mengobati sumber yang mengakibatkan timbulnya rasa nyeri. Namun obat-obat yang banyak beredar di pasaran hanya menghilangkan rasa nyeri, ketika efek obat sudah hilang maka nyeri akan kembali timbul. (Source: Bone)

Untuk info gurah dan Herbal hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:


Label:
Leher nyeri, Leher Sakit, Leher Sulit Nengok, Pengapuran Leher, Strain, Kejang Otot, Verri JP MA, Thera Afiat, Artikel






Tidak ada komentar:

Posting Komentar