Blog pijat urut ini merupakan referensi yang sangat baik bagi pemijit dalam merawat pasien atau pun awam dalam mencoba melatih terapi pijat dan urut. Banyak pembahasan untuk pijat karena terkilir/keseleo/dislokasi sendi,ThaiYo, merawat dan mereposisi cedera tubuh, accupressure dan refleksi. Untuk pijat Hubungi Rumah Sehat Thera Afiat, Telp./WA 08111494599, 087883171247, Jl.Kelapa Sawit Raya Blok DD No. 15, Kelapa Gading, Jakarta Utara, STPT No: 001/2.60.0/31.72. 06.1001/-1.779.3/2015.
Kamis, 29 September 2016
Plantar Fascitiis
Natural plantar fasciitis relief
Circulation is the key to healing anything in the body.
Every cell needs a constant stream of blood flow in order to receive nutrients and remove waste. With proper circulation, the cells keep our tissues happy and healthy.
Natural healing is based on the idea that if cells can get what they need, they will be able to repair damaged tissue. Ligaments and tendons have a somewhat limited blood flow when compared to muscles and skin. The skin and muscles heal relatively quickly, partially due to the larger blood supply to the cells. Since plantar fasciitis affects ligaments and tendons, the healing time can take longer because of the limited blood flow.
Two natural remedies for healing plantar fasciitis:
Contrasting foot baths.
Castor Oil Pack
Contrasting foot bath
Alternating hot and cold foot soaks greatly increases the blood flow right to the affected area!
dishpans for plantar fasciitisHere is how to do it:
Make two foot baths, one with hot water, and the other with cold water.
You can use two dishpans. These are usually big enough for your foot.
Alternate soaking the affected foot in each bath for a short time only to avoid burning or freezing.
Start with cold, and end with cold.
Dip the foot five times: cold-hot-cold-hot-cold. This really creates tons of circulation!
Senin, 19 September 2016
Pijat Refleksi vs Diabetes
Seri》 Kajian Pijat
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI Tesis S2
*Pengaruh pijat refleksi pada penderita non insulin dependen diabetes melitus di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 1997*
Adiningsih Srilestari
Abstrak
Latar belakang Diabetes Melitus merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Berbagai upaya penanggulangan dilakukan terutama untuk mencegah komplikasi yang sering berakibat fatal. Salah satu cara penanggulangan yang dapat dilakukan adalah cara tradisional pijat refleksi, namun efektifitas cara ini belum pernah dilaporkan.
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pijat refleksi terhadap penderita Non Insulin Dependen Diabetes Melitus (NIDDM) terkendali..
Metode penelitian Uji klinik ini dilakukan secara acak, tersamar tunggal ("single blind, randomized clinical trial pada 66 penderita rawat jalan di Poliklinik Endokrin RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Penderita adalah pasien NIDDM yang terkendali ( kadar glukosa darah stabil selama 2 bulan terakhir ) dengan Obat Hipoglikemik Oral, diet dan latihan jasmani, namun kadar glukosa darah belum dapat diturunkan sampai batas normal. Penderita dibagi menjadi 2 kelompok.
Kelompok intervensi mendapat regimen pengobatan yang selama ini didapat, ditambah dengan tindakan pijat refleksi pada area pankreas yang terletak di telapak tangan dan telapak kaki.
Kelompok kontrol mendapat regimen yang sama ditambah dengan pijat refleksi bukan pada area pankreas, yaitu pada bagian lateral kaki.
Pijat refleksi dilakukan dengan alat khusus dari tembaga berujung tumpul. Tekanan diberikan sebesar 3 kg/cm2 untuk telapak tangan dan 5 kg/cm2 untuk telapak kaki.
Hasil penelitian Dari penelitian didapat bahwa pada kelompok intervensi setelah mendapat pijat refleksi 5 kali, kadar glukosa darah puasa menurun sebesar 11,7 mg % (116,2 mg % menjadi 104,8 mg %), sedangkan pada kelompok kontrol meningkat 8,6mg % (113,0 mg % menjadi 121,6 mg %) ; perbedaan tersebut bermakna (p<0,005).
Kadar gukosa darah posprandial setelah pijat refleksi 5 kali, pada kelompok intervensi menurun 3 mg % (144,8 mg % menjadi 141,7 mg %), sedangkan pada kelompok kontrol meningkat 17,7 mg % (145,4 mg % menjadi 163,1 mg %) ; perbedaan tersebut bermakna (p<0,005).
Kadar glukosa darah puasa setelah pijat refleksi 10 kali pada kelompok intervensi menurun 21,3 mg % (116,2 mg % menjadi 94,9 mg %), sedangkan pada kelompok kontrol meningkat 2,3 mg % (113,0 mg % menjadi 115,3 mg %) ; perbedaan tersebut bermakna (p<0,005).
Kadar glukosa darah posprandial setelah pijat refleksi 10 kali pada kelompok intervensi menurun 15 mg % (144,8 mg % menjadi 129,7 mg %), sedangkan pada kelompok kontrol meningkat 13,0 mg % (145,4 mg % menjadi 158,4mg %) ; perbedaan tersebut bermakna (p<0,005).
Kesimpulan
Disimpulkan bahwa pijat refleksi pada area pankreas dapat menurunkan kadar glukosa darah secara bermakna dibandingkan dengan pijat refleksi di luar area pankreas pada penderita NIDDM terkendali.
Metode ini dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif tambahan pada pasien NIDDM terkendali, disamping pengobatan baku yang diberikan.
Refleksi hubungi :
Rumah Sehat Thera Afiat
Jl Kelapa sawit raya blok DD no 15
Kelapa gading
Hp/wa 08111494599
087883171247
Langganan:
Postingan (Atom)